Kampus baru

KAMPUS BARU!

 

u4u4zuh3wsm57jw0msj7sbuyk08wpn6p

a story Aikoyu―아이고유

cast Zhang Yixing [EXO] other cast cari sendiri, oke? pfftt

genre Comedy, mungkin rating PG duration Oneshot


ketika Luhan pergi, Yixing tersesat.

            “Yixing, cepatlah!”

 

Teriak Luhan beserta suara dengusan kesal. Luhan memanggil sahabatnya, yixing atau biasa dipanggil lay, yang terkenal lemot dan pelupa. Luhan pun bingung, bisa bisanya berteman dengan Yixing sejak kecil. Padahal Luhan tahu Yixing itu lemot sejak mereka masih dalam kandungan.

 

“iya, sebentar lagi!”

 

Balas Yixing seraya menata perlengkapannya. Luhan memutar bola matanya malas. hey, mereka tidak sedang berangkat camping,tapi kenapa Yixing menata barang seperti ingin camping?

 

“sekarang, ayo berangkat!”

 

Ajakan Yixing membuyarkan lamunan Luhan. Luhan bahkan baru sadar jika Yixing sudah disampingnya sembari menggendong, tas camping? Luhan mengangkat bahu seakan tidak peduli.

 


 

Yixing berjalan mengelilingi sekolah barunya. Bukan sekolah sih, melainkan kampus. Yeah, karna ia anak baru, jadi harus mengetahui letak letak kampusnya; dimana letak kantor, kelas yang akan ia tempati, kantin, toilet, dan tempat tempat lainnya. Sebenarnya sih ada hal yang kalian tak ketaui, ingin tau?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BAHWA YIXING TELAH KEHILANGAN SAHABATNYA, LUHAN! LUHAN!!! DAN YIXING SEKARANG TERSESAT! ia bahkan merasa telah terjerumus oleh lubang hitam yang sangat gelap tanpa penerangan sekalipun. oh siapapun, tolong si lemot Yixing dan hayalan anehnya. Siapapun.

 

“kasihan die!” ujar Upin―si kepala botak dengan sehelai jambul yang berada tepat diatas kepalanya―kasian dengan logat melayunya yang khas.

“ho’oh lah, kasian! kasian! kasian!” sambung si adik dari Upin, Ipin. Sangat mirip sang kakak, hanya saja ia botak sempurna―tak ada rambut sehelai pun.

Tunggu dulu, sejak kapan ada duo botak kembar disini? oke, maafkan author. Pfft

 

Back story―

 

Setelah berlari kurang lebih setengah jam, Yixing merasa lelah. Ia merasakan tenggorokannya yang mengering. Lihat saja bagaimana wajahnya yang polos itu, kau bisa bayangkan sendiri.

Bagi Yixing, mencari luhan itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami, menurut Yixing. berlebihan sekali bukan? dan ia bersumpah, akan membunuh Luhan yang telah meninggalkannya sendirian.

Aku yakin Yixing tidak akan menepati sumpahnya itu, sungguh. Lihat saja nanti.

 


 

Setelah sekian lama Yixing mencari Luhan, akhirnya ia menyerah. Ia memutuskan pulang kerumah. Selama perjalanan pulang, Yixing hanya ngedumel kesal dan sedikit mengumpat karena ia tidak juga bertemu Luhan. dan selama perjalanan, Yixing teringat sesuatu, bahwa ia lupa dimana apartmentnya. Oh tidak, penyakitnya kumat―lagi.

 

Dengan susah payah―tidak juga sih, Yixing harus mencari apartementnya itu. bayangkan saja jika Yixing mengetuk semua pintu di gang tersebut satu per satu yang dikiranya tempat tinggalnya, ugh, memalukan sekali, bukan? Tapi jangan khawatir, Yixing punya insting yang hebat. Ia akan mengikuti kearah mana kakinya berjalan. bukan kah itu hebat?

 

Setelah mengikuti kakinya yang berjalan sesuka hati, sampai lah ia di sebuah tempat―apartementnya, mungkin. Dengan perasaan ragu, ia melangkahkan kakinya perlahan, mengambil kuncinya yang dihiasi gantungan Hello Kitty―pemberian Luhan, memasukkan kuncinya ke lubang pintu tersebut, dengan hati-hati dan perlahan ia putar kearah kiri dan―

 

―YIXING BERHASIL MENEMUKAN APARTEMENTNYA!

 

Bukankah itu sebuah keajaiban? si pelupa Yixing dapat menemukan apartementnya. bahkan ia memeluk satu per satu perabotan miliknya, menangis seperti memotong ratusan bawang bombay. oh sungguh manis sekali pertemuan ini.

mungkin ia harus bercerita pada Luhan tentang kejadiannya ini, harus!

 

Yixing berjalan menuju pintu apartementnya berniat ke rumah Luhan. saat Yixing membuka pintu, Luhan tepat dihadapannya―perfect timing.

 

eh Luhan, sedang apa disini?” tanya Yixing kaget.

 

Luhan melotot―kaget, mungkin. Sedetik kemudian―

 

“―KAU ITU KEMANA SAJA TADI, HAH?―” teriak Luhan.

“―KAU TIDAK MASUK KELAS DI HARI PERTAMA MENGAJAR?! KAU SUDAH GILA??!!” lanjut Luhan membuat urat-urat dibagian leher dan dahinya terlihat. menyeramkan sekali.

 

“memangnya aku tadi kemana?” jawab Yixing polos.

 

Luhan melengos; matanya melebar, mulutnya mengaga, “A-APA KATAMU??!!” pekik Luhan histeris.

 

eh, kau tak dengar tadi?” jawab Yixing polos, sangat polos.

 

Ingin rasanya Luhan terjun dari puncak tertinggi Menara Eiffel, sungguh. Tapi ia ingat; ia takut ketinggian, lagipula Menara Eiffel itu kan jauh, untuk apa dia jauh-jauh datang ke paris hanya untuk bunuh diri? konyol sekali. So, ia urungkan niatnya itu.

 

Yixing masih menatap Luhan polos―menunggu jawaban. sungguh Luhan sangat benci melihat Yixing yang menatapnya seperti itu. jadi ia menarik napas; lalu membuangnya, tarik lagi, buang, tarik lagi, buang―sampai ia merasa baikan.

Setelah merasa baikan, Luhan tersenyum tipis.

 

“kau―tadi kemana?” tanya Luhan hati-hati kepada Yixing.

 

“kan tadi aku sudah bilang, ‘memangnya tadi aku kemana?’ begitu ‘kan?” jawab Yixing sebal―kenapa Luhan jadi lemot sepertinya, sih? batin Yixing heran. seakan tidak peduli kepada Luhan yang mulai gemas sehingga meremat tangannya sampai putih. Luhan mencoba tabah, dengan setengah hati, ia menjelaskan lebih detail.

 

“tadi kau ke kampus bersamaku, lalu kau hilang―dan saat hilang itu kau kemana saja? Kau bahkan tidak masuk dihari pertama mengajar, apa itu tidak gila, heh?” ujar Luhan menjelaskan dengan menekan kata ‘gila’ di akhir kata. yah semoga saja Yixing paham. semoga.

 

belum ada respon.

1 detikYixing menaruh tangannya di dagu, memahami.

2 detikYixing memainkan dagunya, berpikir.

3 detikYixing menarik napas, bernapas.

4 detik―Yixing menarik kedua sudut bibirnya keatas, tersenyum.

detik berikutnya Yixing mulai membuka suara.

 

“HEH! SEHARUSNYA AKU YANG MARAH, KAU TADI ITU KEMANA? KAU MENINGGALKANKU SENDIRI SAAT DI SEKOLAH BARU, KAU GILA?!! AKU TERSESAT TAU!!” ujar Yixing terus terang dengan nada marah.

 

Luhan melongo, tiba-tiba kepalanya pening dan detik berikutnya ia pingsan.

.

.

.

.

.

.

.

fin

 

 

 

a/n :         

hahaha akhirnya selesai juga!! beri tepuk tangannya, dong! pfft abaikan xD

aduh aku gak tau ya kenapa jadi gini, tadinya aku pengen bikin surreal malah jadi absurd begini. maafkan aku ;AAA;

dan maaf kalo hasilnya jelek, bahkan sangat. aku emang gak handal bikin cerita. sungguh ;AAA;

 

RCL, please? thanks!

xoxo, aikoyu.

Leave a comment